welcome to the my blog

matursuwun sing katah

Jumat, 03 Juni 2011

Mobil Masa Depan Indonesia Dengan Bahan Bakar Bio



Bioenthanol mobil bertenaga cenderung menjadi hal besar berikutnya, dan menawarkan yang terbaik dari kedua dunia. Mereka dapat berjalan di bioetanol (efektif alkohol berasal dari tanaman sereal fermentasi), bensin atau campuran keduanya.
Konsep sederhana bioetanol. Tumbuh tanaman untuk memproduksi bahan bakar bio-terbarukan menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Ini hampir membatalkan karbon dioksida yang dihasilkan ketika bahan bakar dibakar.
Sebuah mesin dengan bioetanol tidak menghasilkan sulfur dan karbon dioksida menghasilkan kurang dari mesin menggunakan bensin. Saat ini, Saab memiliki versi BioPower dari 9-5 nya, Ford Focus jual Kendaraan Bahan Bakar Fleksibel (FFV), dan Renault baru saja merilis rincian untuk Clio Bio-Power
.
Dalam teori, ini semua suara yang besar, tetapi hanya bagaimana useable adalah salah satu bio-mobil bila dibandingkan dengan setara bensin?
Kami telah menguji secara mendalam Fokus bensin konvensional selama setahun, dan menemukannya drive harian yang handal dan praktis. Kami ingin melihat apakah sebuah FFV Fokus membuat alternatif yang masuk akal, jadi kami menghabiskan seminggu dengan Fokus bioetanol untuk melihat bagaimana bernasib sebagai mobil keluarga kecil.


Indonesia akhirnya menjadi negara pengimpor minyak, lebih cepat dari perkiraan pemerintah, 2008. Kenyataan ironis ini semestinya sudah bisa memaksa negara yang dulunya kaya minyak menggali dan memanfaatkan berbagai potensi energi alternatif. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memang telah mengembangkan teknologi pembuatan biodiesel dan bioetanol, sekaligus menggunakannya untuk kendaraan di lingkungan lembaga riset ini, sejak setahun lalu.
Uji coba untuk mengetahui kelayakannya, jelas Kusmayanto Kadiman selaku Kepala BPPT. Biodiesel berpotensi menggantikan solar dan gasohol untuk bensin, seharusnya bisa jadi solusi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) seperti sekarang. Penggunaan energi alternatif diharapkan dapat menggantikan hampir 40 persen kebutuhan BBM yang diimpor. Sebaliknya devisa yang dihemat untuk membeli BBM bisa untuk memproduksi bahan bakar bio. Dua bahan bakar alternatif itu berasal dari sumber terbarukan seperti kelapa sawit dan jarak pagar (Jathropa curcas). Biodiesel termasuk golongan alkohol dengan nama kimia alkil ester bersifat sama dengan solar, bahkan lebih baik nilai cetanenya.
Biodiesel dapat digunakan pada mesin diesel tanpa modifikasi. Sedangkan bioetanol memiliki senyawa kimia alkohol sama dengan yang ditemukan pada bir dan anggur. Pembuatannya juga melalui fermentasi biomasa yang berkandungan karbohidrat tinggi seperti tepung singkong, tebu, atau selulosa. Penggunaan bioetanol dicampur bensin untuk kendaraan disebut gasohol. Namun, bioetanol hanya memiliki dua-pertiga energi bensin.
Penguapan bioetanol dari cair ke gas juga tidak secepat bensin. Karena itu penggunaan bioetanol murni pada kendaraan akan menimbulkan masalah. Tetapi masalah dapat diatasi dengan mengubah desain mesin dan reformulasi bahan bakar. Penggunaan bioetanol dicampur dengan bensin dengan komposisi 10:90 telah berdampak positif bagi lingkungan. Uji coba BPPT menunjukkan E10 menghasilkan emisi karbon (CO dan CO2), sulfur dioksida (SO2) lebih rendah dibanding bensin.
Keuntungan lain penggunaan biodiesel adalah penghematan sumber energi yang tidak terbarukan dan berkurangnya biaya kesehatan akibat pencemaran udara. Penggunaan sumber nabati seperti minyak kelapa dan CPO (Crude Palm Oil) sebagai bahan baku produksi biodiesel juga akan akan membuka peluang usaha bagi para petani. Riset biodiesel Riset biodiesel telah dilaksanakan di seluruh dunia khususnya di Austria, Jerman, Perancis, dan Amerika Serikat. Bahan bakunya antara lain kedelai, rapeseed, dan bunga matahari.
Di Indonesia, penelitian biodiesel dirintis oleh Lemigas dan Pertamina yang mencampur biodiesel dengan solar dengan rasio 30:70 untuk kendaraan bermesin diesel komersial, 1996. Institusi riset lain kini juga mengembangkan biodiesel seperti Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan, Balai Besar Mekanisasi Pertanian Deptan, ITB, dan LIPI. Menurut kebijakan umum di sektor energi cetak biru Pengelolaan Energi Nasional (PEN) pemanfaatan bioetanol dan biodiesel ditetapkan 2 persen tahun 2010 dan 5 persen 2025. Untuk mencapai target Ditjen LPE telah membentuk tim untuk mengkaji berbagai insentif yang diperlukan untuk pengembangan biodiesel dan bioetanol. Misalnya insentif dari pemerintah bagi pembangunan pabrik biofuel lewat reduksi pajak dan pengurangan bunga pinjaman. Beberapa pihak berharap insentif penggunaan biofuel lewat pembebasan pajak.
Hal ini tidak dapat ditetapkan bila bahan bakar fosil disubsidi dan komoditas tersebut masih peka secara politis, urai Kusmayanto. Di luar negeri penggunaan energi terbarukan justru yang disubsidi, sedang pengguna BBM dikenakan pajak. Bila 2 persen konsumsi minyak solar tahun 2010 diganti dengan biodiesel, ini berarti diperlukan 720.000 kiloliter biodiesel. Ini berdampak pada kebutuhan pasokan CPO dan tanaman jenis lainnya sekitar 720.000 ton yang ditanam di 205.000 hektar perkebunan. Hal ini dapat menciptakan kesempatan kerja bagi 100.000 tenaga kerja di sektor perkebunan kelapa sawit dan 5.000 di pabrik biodiesel di Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Menurut Arie Rahmadi, General Affair Manager Balai Rekayasa Desain dan Sistem Teknologi BPPT, sebuah pabrik percontohan skala kecil sudah dibangun di Puspiptek Serpong dengan kapasitas 3 ton per hari, namun yang diproduksi baru 1.500 liter per hari. Jumlah itu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar bus di BPPT jelasnya. Perintisan penggunaan biodiesel memang menyasar kendaraan bermotor milik pemerintah. Departemen yang akan mengikuti jejak BPPT adalah ESDM. BPPT membantu membangun pabrik serupa di Riau dengan kapasitas 8 ton per hari.
Provinsi dengan perkebunan kelapa sawit yang tergolong paling luas di Indonesia ini akan memproduksi biodiesel untuk memenuhi kebutuhan pembangkit di kawasan perkebunan itu dan masyarakat sekitarnya. Pembuatan biodiesel ditargetkan akan mensubstitusi sekitar 4 persen atau 1,5 juta kiloliter dari kebutuhan solar di Indonesia. Meski relatif kecil, jumlah rupiah yang dapat dihemat mencapai Rp 7,5 triliun dengan asumsi harga solar Rp 5.000 per liter. Saat ini pembuatan biodiesel masih menggunakan CPO yang harganya relatif tinggi. Bila harga CPO dapat diturunkan maka harga biodiesel pun akan semakin kompetitif.

Bagaimana cara membagi waktu


Waktu adalah masa yang tidak pernah lepas dari kehidupan,kecuali waktu itu berhenti atau sesuatu yang terus berputar,mulai dari siang sampai malam atau malam sampai siang.Di indonesia, secara wilayah di bagi menjadi 3 bagian, yaitu:waktu indonesia bagian barat(wib),waktu indonesia bagian timur(wit),dan waktu indonesia bagian tengah(wita),semua bagian waktu itu sama-sama terdiri dari 24 jam,hanya saja yang membedakan adalah selisih waktu antara satu bagian dengan bagian lain.Manusia hidup di dunia initidak akan lepas dari waktu,mulai mereka bangun dari tidur dan mereka tidur kembali,itu semua adalah waktu.Setiap manusia mempunyai kebutuhan,kepentingan dan pengaturan yang sama tetapi mempunyai kapasitas waktu yang sama,yaitu 24 jam. Normalnya manusia membagi waktu mereka menjadi 3 bagian besar,yaitu:8 jam untuk belajar, 8 jam untuk aktifitas/kegiatan,dan 8 jam untuk istirahat.setiap manusia terkadang atau sering mempunyai kegiatan dalam waktu yang bersamaan.bagaimana cara mengatasi hal seperti itu ? kita tahu bahwa ada yang namany, penting-mendesak, penting-tidak mendesak,tidak penting-mendesak,tidak penting-tidak mendesak.dari penjelasan tersebut, manusia bisa memilah-milah satu dari dua/ tiga kegiatan yang bersamaan yang terbaik untuk dirinya.tetapi ketika manusia memilih satu pilihan kegiatan,jangan lupa untuk konfirmasi kepada pihak yang bersangkutan untuk tidak mengikuti kegiatan yang lain. Hampir setiap orang mempunyai jadwal kegiatan dan table planer untuk dirinya masing-masing supaya hidupnya teratur dan tidak terbengkalai.jadwal kegiatan itu biasanya mulai mereka bangu tidur sampai tidur kembali, itu semua sudah ada kegiatan yang mereka lakukan,tapi terkadang ada sebagian orang yang jadwalnya ditentukan orang lain. Semisal : dijadwal kegiatan,seseorang pada jam 19.00-21.00 kegiatannya adalah belajar,tetapi pada waktu yang bersamaan ada orang lain yang mengajak dia untuk pergi ke suatu tempat,dan akhirnya dia meng iya kan ajakan orang tersebut. Dari contoh tersebut, itu adalah  salah satu contoh jadwal kegiatan yang di tentukan orang lain.Bagaimana solusinya ? menurut saya solusinya adalah tetap pada jadwal kegiatan yang sudah dibuat yaitu belajar dan menolak dengan halus ajakan orang tersebut dan mungkin di waktu yang lain ada waktu yang bisa untuk orang tersebut. Sebagian besar orang mengenal berbagai kata bijak mengenai waktu, seperti: “ waktu adalah uang”,”gunakanlah waktu sebaik-baiknya” dan lain sebagainya tapi apakah setiap orang bisa melaksanakan ? setiap orang pasti memiliki prinsip hidup yang berbeda-bedea, latar velakang yang berbeda,budaya hidup yang berbeda, tetapi mempunyai kapasitas waktu yang sama.tinggal bagaimana setiap  individu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Hampir setiap individu mempunyai jadwal kegiatan dan table planer untuk dirinya masing-masing. Tetapi apakah semua kegiatan yang mereka rencanakan berjalan sesuai dengan rencana?  Kalau menurut saya itu kembali kepada individu masing-masing, dan berusaha untuk melandasi dalam diri, rasa kemauan/dorongan yang kuat dan komitmen untuk melaksanakan jadwal  kegiatan dan table planer yang sudahh dibuat.(afif53.blogspot.com)
koment y..