welcome to the my blog

matursuwun sing katah

Kamis, 02 Oktober 2014

PERJALANAN TEKNOLOGI REM MOTOR


Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan laju motor. Bahkan beberapa motor rakitan sekarang ada yang memanfaatkannya untuk parkir di tempat agak menurun, seperti di Honda BeAT.
Rem sendiri bekerja atas dasar pemanfaatan gaya gesek. Maksudnya putaran roda dijepit kampas. Tentunya yang dijepit teromol atau cakramnya. Makanya roda bisa berhenti.
Pada rem discs (disc brake) yang dijepit kampas yaitu cakramnya. Sedangkan di rem teromol atau drum brake yang dijepit teromolnya. Sehingga terjadi gesekan yang kuat membuat roda berhenti.
Namun seiring perkembangan yang berazas pada efisiensi ruang dan tetap meningkatkan performanya, perangkat ciet terus dibenahi. Motor yang awalnya pakai rem teromol dan beralih ke cakram, kini fiturnya lebih menarik.
Berikut info soal rem dan fitur perkembangannya.
REM CAKRAM (DISC BRAKE) – Lebih pakem dibanding teromol.
Berbeda dengan rem teromol, untuk mengoperasikan rem cakram perlu beberapa komponen yang model dan bentuknya berbeda dengan rem teromol. Setidaknya ada lima komponen penting, diantaranya master rem, slang, kaliper, kampas, piringan dan minyak rem.
Mulai dari paling atas master rem berfungsi sebagai penekan minyak rem. Karena sistem kerja dari rem cakram menekankan minyak rem terhadap kaliper rem. Sedangkan di dalam master terdapat beberapa komponen seperti bak kecil penampung minyak rem, handel penekan piston dan pegas pembalik handel.
Wadah master rem befungsi sebagai pembuka dan penutup lubang aliran minyak rem. Itu agar piston master rem bisa menekan minyak rem menuju slang ke arah kaliper.
Setelah master rem, di bagian bawah terdapat slang rem berbahan karet khusus yang berfungsi sebagai penghubung aliran minyak rem yang kemudian berlanjut ke kaliper. “Di kaliper punya batang penekan berupa piston. Fungsinya untuk menekan kampas rem agar dapat menjepit cakram atau piringan,” terang Firman Mansur, mekanik bengkel umum Laris Motor di Jl.Raya Kamasan No.241, Banjaran Bandung.
Piston kaliper tidak bersinggungan langsung dengan cakram, tapi daya dorong piston ke kampas berbentuk kotak itu yang akan menekan dan bergesekan dengan cakram.
Biar pakem, kampas rem model cakram biasanya terbuat dari campuran asbes dan material khusus lain yang dibentuk sedemikian rupa agar bisa menekan atau menjepit cakram.
Tekanan piston ke kampas rem dan berakhir di piringan jelas bukan hanya satu bagian. Agar kerjanya sempurna dan kuat menjepit piringan, salah satu bagian kampas juga ditempatkan di kaliper yang ada di antara piringan. Komponen penting lain adalah minyak rem.
REM TEROMOL (DRUM BRAKE) – CARA KERJA REM TEROMOL
Pada drum brake, kekuatan tenaga pengereman diperlukan dari dua sepatu kampas yang bentuk setengah lingkaran. Kedua kampas yang terpasang di panel rem teromol secara terpisah sehingga membentuk seperti lingkaran. Lalu masing-masing bagian ujung kedua kampas terikat dengan pegas pembalik.
Cara kerja rem ini, dimulai dari tuas rem di setang ditarik. Kabel menarik as pengungkit di panel rem. “Maka kedua ujung kampas yang permukaannya rata dan awalnya diam, lalu menekan pada permukaan teromol bagian dalam yang berputar bersama roda. Saat itulah proses pengereman sedang berlangsung,” ujar Yunarto dari dealer Honda AHASS 07592 Bintang Motor.
Lanjut mekanik di Jl.Limo Cinere, Depok itu, teromol rem yang berputar bersama roda letaknya sangat dekat dengan kampas rem. Makanya saat tuas rem tidak ditarik, kedua kampas tidak saling bersentuhan. Sebab di kedua kampas yang menapak di as diam dan berputar terdapat pegas pembalik.
Oh iya, kekuatan pengereman pada rem tipe teromol bukan hanya tergantung pada kampas rem yang baik, tapi juga dari kekuatan jari tangan menarik tuas rem dan kekakuan kabel rem. Kalau tarikannya lemas, kemampuan rem pun menyesuaikan.
Kelemahan rem teromol tidak sekuat rem cakram. Makanya sekarang hanya digunakan pada rem belakang. Supaya roda belakang tidak mengunci cukup pakai rem teromol ini.
ABS (ANTI-LOCK BRAKING SYSTEM)
Rem yang ada sekarang tidak sebatas hanya menghentikan laju motor, tapi juga dirancang mendukung keselamatan pengendara. Salah satunya teknologi rem ABS (Anti-Lock Braking System). Lebih dulu digunakan perusahaan mobil merek BMW. Dan seiring perkembangannya, perangkat ini pun digunakan pada kendaraan roda dua.
Di Indonesia, saat ini motor yang sudah menggunakan rem ABS diantaranya Honda CBR 250R dan Kawasaki Ninja 250. Meski secara teknis kerjanya sama, tapi dua pabrikan itu memberikan nama dan fitur berbeda.
Nah, buat panduan coba dibahas rem ABS yang digunakan di Ninja 250. Teknologinya penyesuaian dari yang dianut motor pendahulunya, yaitu Kawasaki ZX 1400F.
“Tapi karena sasis dan tempat modulatornya tidak terlalu besar, makanya bentuknya dibikin lebih kecil. Ditempatkan di bawah tangki,” kata Freddyanto Basuki, Manajer Marketing dan Promosi PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI). Modulator yang dimaksud alat pengukur tekanan cairan di dalam kaliper, agar tekanan piston ke cakram roda depan tidak mengunci ketika mengerem mendadak.
Namun ABS yang diterapkan di New Ninja tidak hanya di cakram depan saja, melainkan juga di belakang. Seperti semua tahu, pengendara motor akan lebih banyak menggunakan rem depan dibanding belakang. Sehingga ABS memiliki prosentase 40% di belakang.
Cara kerja modulator ABS New Ninja 250 berpatokan pada sensor yang ada di dekat kaliper rem. Tugas sensor membaca percepatan ring ABS, untuk dilaporkan ke ECU (Elektronic Control Unit) pengontrol ABS yang dibuat terpisah dari ECU central. Tapi, semuanya berhubungan dan tetap dikontrol oleh ECU central.
Jadi, simplenya sensor ABS akan membaca perputaran ring cakram. Hasil sensor berbentuk data akan diteruskan ke ECU ABS, lanjut ke ECU central, dan akan mengomandoi modulator melakukan pengereman sebanyak 60% dan 40% tadi. Sistem modulator ini berupa katup yang membuka dan menutup.
“Hasilnya bila pengereman secara mendadak, roda tidak akan ngelock atau mengunci, karena semua sudah diprogram dan diatur oleh ECU. Kinerja ABS ini juga bisa di programable agar kinerjanya bisa dikondisikan sesuai kebutuhan,” kata Fredy sapaan akrabnya.
REM CBS (COMBI BRAKE SYSTEM)
Kalau tahu cara kerja rem Combi Brake System (CBS), mungkin maknanya hampir sama dengan pepatah “Sambil menyelam minum air”. Maksudnya, sistem kerja rem yang pakai satu tuas tapi bisa melakukan dua fungsi pengereman secara bersamaan.
“Jelas ketika tuas rem belakang ditekan, secara otomatis rem depan pun akan melakukan pengereman,” buka Sukarman, kepala mekanik bengkel resmi Honda Setia Utama Motor.
Walaupun kedua rem dapat bekerja secara bersamaan, namun brother tidak perlu khawatir kedua rem bakal ngerem sama kuatnya. Karena porsi antara rem depan dan belakang dikomposisikan berbeda. “Perbandingannya sekitar 30% rem depan dan 70% rem belakang,” bilang pria yang bengkelnya berada di Jl.HOS Cokroaminoto No.5, Ciledug, Tangerang.
Agar fungsi seperti itu, teknologi yang hanya ada di Honda Vario Techno, Honda Vario 125 PGM-FI dan Honda All New BeAT FI didukung perangkat bernama Equalizer. Jelasnya, ketika tuas rem belakang ditekan, salah satu cabang kabel dari tuas rem belakang akan menarik equalizer yang juga bercabang ke master rem depan.
Jadi ketika tuas rem belakang ditekan, equalizer itu dapat menarik satu kabel langsung ke rem belakang dan satu kabel lagi ke kabel konektor rem depan. “Nah, kabel konektor ini akan menarik knocker untuk mendorong piston hidrolik di master rem depan,” tambah Sukarman.
source: motor plus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar